Jumat, 12 Agustus 2011

Tim SAR Temukan Bangkai KM Lintas Samudera


Jawa Pos, Kamis, 27/01/2000
KENDARI - Tim SAR gabungan menemukan bangkai KM Lintas Samudera yang tenggelam di Perairan Tanjung Taipa, Sultra, Minggu dini hari. Namun, di dalam kapal tak ditemukan penumpang yang terperangkap.''Bangkai kapal bertonase 15 GT itu ditemukan mengapung di perairan Pantai Taipa. Sekarang, kapal sudah ditarik ke Desa Metui,'' kata Kakanwil Dephub Sultra yang juga Koordinator Tim SAR Ir Mawardi Yusuf, kemarin. KM Lintas Samudera tenggelam dalam pelayaran dari Molore, perbatasan Sultra-Sulteng, ke Kendari akibat dihantam ombak keras. Dalam musibah itu, tujuh penumpang ditemukan meninggal, 42 selamat, sementara yang hilang tak diketahui pasti.
Menurut Mawardi, Tim SAR gabungan dibantu nelayan setempat kini terus berusaha mencari penumpang yang hilang itu dengan menyisir pantai dan pulau-pulau kecil yang diperkirakan menjadi tempat terdampar penumpang hilang. Kemungkinan penumpang yang hilang itu selamat diduga amat kecil. Sebab, selain sudah 3 kali 24 jam lebih, mereka juga tidak punya pelampung saat hanyut dari kapal. ''Kami tak tahu jumlah pasti penumpang yang hilang akibat musibah ini. Sebab, jumlah seluruh penumpang kapal juga tak diketahui secara pasti. Nakhoda ternyata tak punya daftar manivest penumpang,'' kata Mawardi.

Sementara yang menjadi pegangan Tim SAR untuk terus melakukan pencarian adalah pengakuan para penumpang selamat bahwa enam anggota keluarga mereka yang ikut di kapal itu belum ditemukan. Menurut Kakanwil, keenam penumpang yang hilang itu di antaranya ayah, ibu, dan kakak bocah Yana, 6 tahun. Si ayah bernama Awan, 35 tahun; ibunya Siti, 30 tahun; kakaknya Lilis, 10 tahun; semuanya warga Kecamatan Pondidaha, Kabupaten Kendari. Bocah malang yang ditampung di Balai Penampungan Anak Kanwil Depsos Sultra itu kini menjadi rebutan masyarakat Sultra untuk merawatnya, termasuk sejumlah pejabat, antara lain Danlanal Kendari Kol Laut (P) R. Budi Hardjo. Menurut sejumlah penumpang selamat, umumnya warga transmigrasi UPT III dan IV Hialu di Kecamatan Asera, Kabupaten Kendari, selain kerasnya ombak, kapal itu tenggelam akibat menabrak makhluk aneh. ''Saya melihat sendiri, kapal ini menabrak sesuatu seperti perahu yang punya tiga pancaran sinar terang. Kata orang, itu gurita raksasa yang, konon, banyak berkeliaran di Perairan Tanjung Taipa,'' kata Sukaryo, salah seorang penumpang yang selamat.

Menurut catatan, ini kali kedua terjadi kapal tenggelam di bulan pertama tahun 2000 ini. Sebelumnya, awal Januari lalu, KM Mutiara tenggelam di Perairan Kabupaten Muna, menewaskan tujuh dari 41 penumpang. (ant/rir)

Tidak ada komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...