Jumat, 12 Agustus 2011

Fenomena ET dan UFO dalam Film tak Lagi Satu Dimensi

Kompas, Minggu, 12 Januari 1997
DARI berbagai teka-teki yang ada dalam kehidupan manusia, teka-teki tentang kedatangan makhluk dari planet lain ke planet Bumi hingga saat ini belum terjawab. Meskipun telah berbagai upaya dilakukan untuk mengungkapkannya, tiadanya bukti nyata membuat keberadaan makhluk yang kemudian digeneralisasikan sebagai ET (extra terrestrial being) dan UFO (unidentified flying object) itu terus menjadi teka-teki. Misteri inilah yang menarik industri film untuk membuat penafsiran masing-masing tentang ET dan UFO tersebut. Sejak tahun 1955 sampai akhir abad ke-20, sudah ratusan film maupun film seri bertemakan fenomena UFO dibuat dalam berbagai judul. Ada This Island Earth (1955), War of the World (1953), dan terakhir adalah film sukses Independent Day (1996) serta serial X-Files di televisi.

Apa yang menarik dari pembuatan film-film tersebut? Jika disimak sejak dari This Island Earth sampai Independent Day pendekatan cerita terhadap fenomena UFO ternyata nyaris sama, yaitu didasarkan pada kekhawatiran manusia di planet Bumi terhadap makhluk-makhluk asing dari planet lain.

Pada tahun 1950-an sampai 1970-an, penggambaran makh-luk ET dan UFO bahkan terbilang sangat mengerikan. Makhluk-makhluk ET itu dalam War of The World, misalnya, digambarkan bisa masuk dan menguasai tubuh manusia seperti halnya roh yang masuk ke tubuh manusia. Mereka bisa sembuh dengan cepat sekali jika dilukai, bahkan ada yang digambarkan tidak mempan ditembak. Penggambaran fisik mereka pun tak ubahnya gambaran setan yang mengerikan. Misalnya, mempunyai semacam tanduk di kepala yang bisa melilit seperti dalam film Species, atau kepalanya tampak seperti bentuk otak manusia. Penggambaran mengerikan tersebut terjadi karena pada masa-masa itu memang pemahaman manusia mengenai UFO dan ET belum banyak. Pengalaman beberapa nara sumber yang merasa dirinya diculik makhluk ET, diterjemahkan menjadi gambaran makhluk ET yang jahat.

Bagaimana dengan gambaran sekarang? Beruntunglah insan-insan perfilman sekarang ini karena sudah cukup banyak organisasi yang secara khusus berusaha memahami fenomena ET dan UFO tersebut. Jumlah pengakuan saksi yang semakin banyak, penggambaran yang semakin beragam, mulai mengarah pada suatu gambaran yang lebih baik tentang fenomena ET dan UFO. Steven Spielberg barangkali bukan sineas pertama yang mau mendengarkan nara sumber dalam fenomena tersebut secara mendalam. Akan tetapi Spielberglah yang dengan sangat berhasil menampilkan sosok ET yang bersahabat dengan manusia.

Pendekatan ET yang lebih bersahabat itu cukup berpengaruh terhadap cara pandang sineas-sineas lain terhadap fenomena UFO dan ET. Meskipun demikian, penggambaran sebagai makhluk jahat memang tetap dominan, antara lain karena unsur konflik dan aksi menjadi modal utama banyak pembuat film untuk menarik pemirsa. Film Alien dan The Abyss, misalnya, cukup sukses mempertegas citra makhluk ET yang jahat dan bermaksud menguasai bumi. Akan tetapi unsur penyeimbang yang memperlihatkan pendekatan seperti Spielberg pun mulai bermunculan, misalnya film Coneheads, Fire in The Sky dan Alien Nation.

***

JIKA melihat perkembangan film bertemakan UFO dan ET akhir-akhir ini, perubahan memang sudah banyak terlihat. Dalam banyak serial, contohnya Alf, makhluk ET dan fenomena UFO sudah sering ditampilkan sebagai makhluk yang sangat bersahabat dengan manusia. Makhluk angkasa luar, dalam beberapa film, juga sudah biasa ditampilkan secara komedi. Hal itu tak bisa dilepaskan dari peran para saksi dan peneliti ET dan UFO dari seluruh bagian dunia yang umumnya berupaya menumbuhkan persepsi bahwa makhluk ET dan UFO adalah makhluk yang berusaha untuk bersahabat dengan manusia di bumi. Konon tamu-tamu dari luar angkasa itu tidak bermaksud untuk menguasai bumi, tetapi berusaha mempelajari kehidupan di Bumi untuk menjaga kelangsungan hidup spesies mereka di rumah asalnya.

Bila kemudian film Independent Day menampilkan kembali ET sebagai makhluk yang mempunyai sifat agresif-destruktif dan penggambaran makhluknya dibuat cukup mengerikan, itu agaknya bagian dari upaya bisnis untuk menghadirkan kembali kengerian dan aksi di tengah penonton yang saat ini barangkali sudah banyak berubah pendapat mengenai makhluk ET dan UFO. Mudah pula untuk ditebak, bahwa kecenderungan untuk menampilkan kembali gambaran UFO dan ET seperti tahun 1960/1970-an agaknya akan terlihat kembali pada beberapa waktu mendatang. Bagaimanapun penggambaran makhluk ET dan UFO di layar bioskop dan layar TV, kini penilaian masing-masing penonton terhadap fenomena UFO dan ET sudah tidak lagi satu dimensi. Dengan demikian, histeria massa terhadap tayangan bertemakan UFO dan ET sebagaimana pernah terjadi pada tahun 1950-an lewat siaran radio Invasion From Mars sangat kecil kemungkinannya akan terjadi lagi.  
Di luar tayangan film, berbagai informasi sekitar fenomena UFO dan ET kini juga semakin mudah dijumpai. Informasi-informasi itu jelas akan membantu bagaimana "reaksi" penonton terhadap tontonan film bertemakan ET dan UFO. Anda boleh percaya atau tidak, yang jelas fenomena ET dan UFO sudah bukan menjadi otoritas dunia perfilman semata. Dia sudah menjadi bagian dari pengetahuan dan penelitian serius sejumlah orang. (Films in Review/oki)

Tidak ada komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...