Jumat, 12 Agustus 2011

KM Lintas Samudera ditabrak UFO atau Monster Laut?

Laut2 kita di Kawasan Indonesia Timur kelihatannya masih menyimpan banyak misteri. Saya pernah membaca di Intisari pengakuan dari seorang kapten kapal Pelni yang melayari sekitar (kalo tidak salah/kts) Laut Banda tahun 1974 pada malam hari. Dia mengaku melihat dua onggokan seperti pulau di jalur pelayarannya, padahal perasaannya hari2 lain juga lewat di sana tetapi tidak ada pulau satupun. Yang lebih aneh, dua 'pulau' itu seperti bergerak2/berdenyut2. Sang kapten ingin untuk mendekati 'pulau' itu, tapi kemudian dia mengurungkan niatnya untuk menghindari 'collision', kemudian menghindar ke arah kanan dari jalur aslinya. Mungkinkah ini gurita raksasa?

Kapal Motor Lintas Samudera pada Januari 2000 tenggelam dan menewaskan sedikitnya 7 penumpang di dekat Makassar. Menurut penumpang yang selamat, sebelum kapal tenggelam seperti ada benda bercahaya yang menubruk kapal itu, sebagian bilang bahwa itu sejenis binatang besar, mungkin gurita raksasa. Ada awak kapal Pelni yang melihat cahaya2 di bawah air pada bulan yang sama. Satu bulan sebelumnya cahaya2 ini juga hampir menghalangi laju sebuah kapal Pelni lain, saat menyentuh cahaya itu, sang kapal seperti terdorong ke atas. Akhirnya bisa dihindari. Saya juga pernah dengar bahwa ada orang bilang bahwa Selat Makassar atau Laut Aru adalah pangkalan UFO. Di mana ada cerita yang lebih detail tentang ini?  
***  
Mengenai "makhlut laut" ini saya juga pernah dengar dari paman saya, ceritanya teman dia dari Medan mau cari ikan ke laut, kapal orang Medan ini kata paman saya sangat canggih bukan kapal biasa. Jadi seperti kapal titanic kali yach... ada mesin buat tarik jala ikannya katannya. Kemudian setelah agak ketengah laut (kejadiannya pada malam hari mungkin sekitar jam 2 pagi), nahkoda kapal katanya melihat ada kapal lain ini terlihat dari adanya 2 lampu berwarna merah yang terlihat. Tetapi anehnya lampu tersebut seolah-olah menghampiri mereka. Dan tiba-tiba saja kapal tersebut seperti tertabrak sebuah makhluk karena kalau tertabrak benda keras atau batu pasti hancur kapal mereka. Tetapi tabrakan itu membuat kapal orang Medan tersebut berbalik arah 180 derajat kembali ke arah semula kapal itu pergi, spontan saja katanya itu orang Medan ketakutan sekali sambil bertanya apa yang ditabrak mereka itu, akhirnya mereka tidak menjadi mengambil ikan. Kalau paman saya bilang itu semacam ular raksasa, atau istilahnya naga.
Ada satu cerita lagi, yaitu sekitar tahun 1984, paman saya ingin memancing ke daerah pulau seribu. Maka malam harinya mereka (kurang lebih 3 - 5 orang) mulai mencari kapal sewaan nelayan untuk membawa mereka ke pulau seribu tersebut. Paman saya bilang mereka pergi dari arah Muara Karang, Jakarta Utara. Tetapi belum sampai ketengah laut (pada waktu itu katanya ada bulan purnama, jadi sedikit ada cahaya) tiba-tiba ada suara hembusan napas yang sangat berat dari arah depan kapal, dan keluarlah suatu makhluk yang jaraknya kurang lebih sekitar 100 m dari kapal tersebut menyembur keluar (katanya seperti ikan paus keluar kemudian tenggelam lagi ke laut). Dan yang bikin paman saya ketakutan lagi, dia bertanya-tanya suara apa itu, tetapi nelayannya seolah-olah sudah tahu makhluk tersebut dan menyuruh jangan berisik. Bentuk makhluk itu tidak sama sekali mirip dengan ikan, tetapi seperti ular/naga katanya. Karena tidak ada sirip ikan sama sekali. Dan kejadian ini sampai 2 kali keluar setelah itu keadaan laut yang dilewati tenang kembali. Setelah sampai mereka katanya mulai mencari ikan dan tangkapannya katanya banyak sekali sampai ember besar yang mereka bawa penuh sekali, dan ikannya besar-besar banget. Kemudian karena sudah siang hari, mereka kembali pulang ke arah Teluk Gong, Jakarta Utara. Ikan-ikan tersebut kemudian diberikan ke istri temannya untuk digoreng atau dimasak apa saja. Mulailah istri temannya memisahkan sisik-sisik ikan tersebut kemudian dipotong-potong. Karena minyak gorengnya kurang maka istri teman paman saya ini ke warung untuk membeli minyak goreng. Tetapi pas kembali ke dapur, istri teman paman saya itu menjerit dan setelah dihampiri rame-rame ternyata aneh bin ajaib. Itu ikan yang satu ember penuh hilang atau ludes sama sekali. Dan lebih anehnya lagi katanya itu sisik ikan yang sudah dipisahin juga tidak berbekas, jadi seolah-olah di dapur tidak ada kejadian seolah-olah sedang memotong ikan tadinya. Dan lagi pintu keluar dan masuk hanya satu dan itupun teman paman saya dan teman-temannya lagi ada di depan, jadi kalau ada maling pasti lewat pintu tersebut. Kalaupun lewat atap rumah tapi bagaimana mungkin bisa secepat itu dan berikut sisik-sisik ikannya lagi.
Apa ada yang pernah mengalamin kejadian seperti di atas, baik bertemu atau melihat sendiri makhluk mata merah dan kejadian ikan yang hilang tersebut ? Kejadian ikan hilang tersebut pada sore hari sekitar jam 3 - 4 sore.

***

Subject: Unexplained Event, UFO Sightings - Location: Sea of Banda & it's vicinity - Date: 01/15/2000 - Time: 04:00 AM
Country: Indonesia - Seas around the islands of Moluccas and Irian/Papu - Number of witnesses: 4 maybe 6
Objects Shape: Light - Number of objects: 20 to30 - Object had lights - Object emitted beams of light Event Description: 3/04/00 - Indonesia Update
Sebenarnya ini adalah pengalaman sepupu saya. Saya memberitahu dia supaya dia menceritakan kepada orang lain untuk mencari penjelasan tentang kejadian ini, tapi dia tidak mau dan tidak berani. Jadi, akhirnya saya menulis di website ini untuk mencari jawaban. Sepupu saya adalah kru kapal barang yang melayani jalur antar Surabaya, Ujung Pandang ( Makassar ) dan kota-kota di Irian Jaya ( Sorong, Manokwari, Nabire ). Menjelang subuh 15 Januari pada saat kira-kira 04:00 a.m, dia dan teman-teman krunya melihat sinar bentuk aneh dari bawah laut. Pertama-tama mereka melihat dua sinar di depan kapal mereka, dan tiba-tiba dua sinar ini bergerak cepat mengarah ke kapal dan berhenti tepat masing-masing di sisi kapal. Begitu kedua sinar ini berhenti, tiba-tiba ada banyak lagi benda-benda seperti ini mengeluarkan sinar seperti seseorang telah menyalakan lampu dari bawah laut. Mereka tak berbentuk, mirip bentuk pulau-pulau di peta. Sinar-sinar tak berbentuk ini menyebar di area seluas diameter 1.8 km, batasan luar area ini berbentuk bulat elips ( oval ). Tidak ada suara yang terdengar. Sepupu saya dan teman-teman krunya cuma berdiri di kapal dan sama sekali tidak melakukan apa-apa sampai kapal mereka melewati benda-benda bersinar ini. Sinar tersebut berwarna putih seperti lampu neon TL.

Sepupu saya mengaku dia tidak pernah melihat benda seperti itu sebelumnya, tapi temannya pernah melihatnya sebulan sebelumnya di tempat yang berdekatan, arah timur dengan lokasi yang diceritakan di atas. Pada saat itu temannya sedang melakukan perjalanan menuju kota Manokwari. Temannya melihat sinar-sinar yang sama dari bawah laut tapi dengan formasi berbeda dari cerita diatas, benda-benda ini membentuk formasi garis lurus di depan kapal. Sewaktu kapal berusaha membelok balik untuk menghindari tabrakan dengan benda ini, tiba-tiba sinar-sinar yang sama membentuk formasi yang sama tepat di belakang kapal. Dan kapal tersebut terangkat sedikit sewaktu menabrak benda-benda tersebut. Kemudian kapal mengarah ke kanan dan lolos dari kedua formasi sinar-sinar tersebut.

Catatan penampakan terakhir adalah pada saat KM Lintas Samudera ( kapal penumpang ) mengalami kecelakaan di Laut Banda Maluku. Beberapa orang tewas pada saat kecelakaan ( saya tidak ingat jumlah korban tapi anda bisa mengeceknya pada koran lokal dan nasional tanggal 20 s/d 30 Januari 2000, salah satu yang saya baca adalah Jateng Pos tertanggal Jumat, 28/01/00 ). Beberapa orang yang selamat bercerita bahwa sebelum tenggelam ada dua bentuk sinar dari bawah laut yang bergerak cepat menuju kapal dan kemudian menghancurkan kapal. Kapal tersebut ditemukan kemudian di pantai pulau sekitarnya.

Saya berkeinginan kuat untuk mencari penjelasan phenomena ini. Saya dan sepupu berpendapat bahwa sinar-sinar tersebut dibuat oleh binatang bawah laut seperti ikan, belut laut, atau mungkin cumi-cumi raksasa. Tapi seandainya demikian, kenapa benda-benda tersebut tidak bergerak sewaktu kapal mendekati mereka ( menurut pengamatan sepupu saya ). Dan bagaimana menyalakan dan memadamkan sinar-sinar tersebut? Sejauh pengetahuan saya, beberapa binatang laut bisa mengeluarkan listrik dan sinar, seandainya demikian bukankah mereka selalu bersinar dan tidak bisa memadamkannya.

Pendapat kedua adalah benda tersebut merupakan sebuah kapal selam nuklir raksasa. Siapa tahu, kerusuhan yang terjadi di pulau Maluku berhubungan dengan kapal selam tersebut yang sedang melaksanakan misi terselubung menurunkan persenjataan di pulau-pulau? ( mungkin kedengarannya terlalu tidak masuk akal dan paranoid ). Tetapi bukankah reaktor nuklir di kapal selam dengan proses radiasi Cerenkov akan menghasilkan sinar-sinar seperti itu?. Tapi seandainya benda itu adalah kapal selam, kapal selam jenis apa yang mempunyai diameter 1.8 km?, dan bagaimana kapal selam bisa merubah bentuk?

Mohon, saya mencari penjelasan.

Sepupu saya adalah Insinyur 3 ( tiga ) di kapal KM Sidu Arsi, sebuah kapal barang milik P.T. Pelni ( Pelayaran Nasional Indonesia ) yang melayani jalur Surabaya-Makassar- Irian jaya.

1 komentar:

Unknown mengatakan...

nice article gan
kunjungi blog ane pulpn

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...