Jumat, 12 Agustus 2011

Ribuan Orang Buru Benda Bercahaya Di Banyuwangi


SUARA PEMBARUAN DAILY, 20 Nopember 1998
Banyuwangi, Pembaruan

Ribuan orang dari berbagai kota di Jawa Timur (Jatim) dan Bali, Selasa (17/11) malam berdatangan secara bergelombang memadati Desa Karetan, Kecamatan Purwoharjo, Kabupaten Banyuwangi. Mereka memburu adanya benda bersinar di langit yang jatuh di wilayah tersebut. Kota paling ujung timur dari wilayah Jatim yang mulai 'terbebas' dari aksi teror ninja mau pun pemeriksaan dari warga yang melakukan pengamanan swakarsa di jalan-jalan raya, datang ke Karetan untuk membuktikan adanya benda bercahaya terang warna kuning kebiruan yang memancar dari tengah hutan jati, masuk wilayah Dusun Turain, Desa Karetan. Cahaya misterius yang dapat dilihat dari beberapa sudut desa di kawasan Kecamatan Purwoharjo sejauh 1 km itu ada sejak dua minggu terakhir. Semula, pancaran sinar terang tersebut disebutkan warga seperti meteor yang jatuh dari langit dan menghujam di tengah hutan jati. Bahkan karena Banyuwangi sedang dilanda keresahan isu dukun santet, sinar misterius itu sempat diisukan sebagai pusat kegiatan kelompok pembantai dukun santet yang disebut ninja. Namun sesudah sekitar seribu penduduk umumnya laki-laki Desa Karetan yang membawa perlengkapan aneka senjata tajam didampingi sejumlah petugas Polsek Purwoharjo yang mengaku penasaran dan ingin mengetahui wujud benda yang memancarkan sinar misterius itu secara beramai-ramai, Minggu (15/11) malam sepakat melakukan pencarian ke pusat cahaya.

INFO GLOBAL - INTERNASIONAL


Media Indonesia, Senin, 16 November 1998
BEIJING: Sejumlah penduduk Xiamen, Cina bagian Utara, mengaku melihat piring terbang alias UFO. Menurut edisi luar negeri Harian Rakyat, UFO tersebut berbentuk apel, memiliki satu ekor warna merah dengan nyala warna kuning. Piring terbang tersebut pertama kali terlihat senja hari Selasa pekan silam (10/11). Dalam penampakan selama sekitar 20 menit tersebut, sang piring terbang bergerak ke arah barat daya. Sehari berikutnya, piring terbang itu muncul kembali. Menurut laporan, penampakan tersebut sempat direkam stasiun televisi setempat. Laporan juga mengutip para pakar ruang angkasa yang memperkirakan kemungkinan bahwa benda tak dikenal itu adalah satelit yang keluar orbit. Sementara sebagian besar penduduk percaya bahwa penampakan tersebut merupakan ilusi yang disebabkan refleksi asap pesawat terbang.

Jet Cina buru UFO


Bisnis Indonesia, 6 Nopember 1998
SHANGHAI (AFP): Dua pilot Angkatan Udara Cina gagal menyergap benda terbang tak dikenal (UFO) yang mereka gambarkan bentuknya mirip dalam film fiksi ilmiah. Pilot tersebut seperti terlibat dalam permainan kucing dan tikus antara benda asing itu dan jet tempur yang diperintahkan untuk memburunya. Sedikitnya 140 orang di darat juga melihat benda asing itu.

Kejadian itu dimulai ketika empat stasiun radar yang berbeda di utara Provinsi Hebei menangkap signal benda bergerak tak dikenal di udara tepat di atas basis pelatihan penerbangan militer dekat kota Chanzhou. Dalam mengamati basis itu, UFO pertama tampak seperti bintang kecil, kemudian tambah besar dan semakin besar, mungkin dengan menurunkan ketinggiannya, ungkap laporan Hebei Daily kemarin. Benda asing itu digambarkan seperti jamur dengan bentuk kubah di bagian atas dan rata di bagian bawah dengan ditutupi lampu terang yang terus berputar. Komandan pangkalan melaporkan kepada atasannya tentang kejadian itu. Atasan memerintahkan pilot jet tempur Jianjiao-6 untuk memburu benda tak dikenal itu setelah memeriksa tidak ada pesawat sipil dan militer lain. Dua pilot yang mengejar UFO mengatakan benda terbang asing itu mirip yang mereka lihat dalam film fiksi ilmiah. Ketika mereka berada pada jarak sekitar 4.000 meter dengan UFO, benda aneh itu tiba-tiba melesat ke atas. Permohonan untuk menembak UFO dengan meriam dari jet tempur ditolak oleh komandan di darat. (tw)

Belum ada Panggilan Telepon dari Mahluk ET

Republika, 13 Juni 1998
Landasan pemikiran mereka -- para astronom yang tengah mencari kehidupan cerdas di luar planet bumi -- sesederhana ini: jika benar di langit ada mahluk cerdas (extra terrestrial -- ET), dia ingin tahu kemungkinan adanya mahluk cerdas lain. Karena itu, seperti yang juga dilakukan para astronom bumi, mereka akan mengirim sinyal ke angkasa luar, untuk mengontak mahluk lain itu. Bila pun ternyata mahluk itu introvert, sebagai mahluk cerdas mereka pasti melakukan komunikasi lewat sinyal elektromagnetik dengan sesamanya. Bolehlah jika kita, di bumi, berharap ada sinyal yang lepas ke angkasa, mengembara ke sana kemari, memasuki atmosfir bumi, dan pada akhirnya memukul permukaan bumi. Untuk itu, bumi perlu kuping yang sanggup menangkap sinyal mereka. Bumi, seperti terungkap dalam pertemuan American Astronomical Society di San Diego, Selasa (9/6), telah memasang telinga untuk menangkap sinyal itu dan membentuk banyak tim penguping -- dan, Hollywood, bahkan telah membuatkan filmnya: Contact.

Reruntuhan UFO di Dasar Laut Merah


Sumber berita: Weekly World News, May 1998.
Telah diketemukan sebuah reruntuhan UFO yang jatuh di Laut Merah di wilayah perairan Sudan. Ilmuwan Jerman, Dr. Verlag Kiemel, menyatakan bahwa "rongsokan" UFO itu berumur 5000 tahun atau 3000 tahun sebelum masehi. Bentuk UFO-nya adalah tipe cerutu (cigar shaped) dan berada di dasar laut di kedalaman 60 kaki atau 18 meter. Meski telah kandas selama sekitar 5000 tahun, ternyata mesinnya yang dipekirakan (diduga) dengan bahan bakar nuklir tetap membuat daerah sekitarnya menjadi hangat. UFO ini diketemukan oleh para penyelam setelah terjadi badai yang menyebabkan pasir yang menutupinya tersapu sehingga memperlihatkan UFO tersebut. Umur 5000 tahun diketahui dari pasir yang melekat di sekitar reruntuhan UFO itu. Pemerintah Sudan dan Mesir menolak memberi pernyataan tentang hal ini. Namun ilmuwan Jerman itu telah mengajukan ijin untuk melakukan pengangkatan.

Dua Nelayan Lapor, Ada Pesawat Jatuh di Laut ?


PIKIRAN RAKYAT, 30 APRIL 1998 - JAWA BARAT - BANDUNG
RANGKASBITUNG, (PR).-

Dua orang nelayan penduduk Kampung Sindanglaut Desa Darmasari, Jumroni (19) dan Enuy (26) melaporkan adanya benda jatuh empat kilometer dari pantai Bayah, Selasa (28/4) kemarin. Laporan kedua nelayan kepada Polsek Bayah ini didasarkan pada penglihatannya adanya benda di angkasa yang oleng, menyala dan jatuh ke laut. "Secara samar-samar saya melihat ada pesawat di atas Samudra Indonesia yang oleng dan jatuh ke laut. Warnanya hijau," ujar Jumroni. Keterangan Jumroni ini dibenarkan pula oleh Enung yang merupakan rekan Jumroni saat menangkap ikan di laut. Mendapat laporan dari dua orang warganya, aparat di Polsek Bayah segera melaporkan kejadian ini ke Mapolres Lebak. "Saya memang menerima laporan dari Polsek Bayah tentang adanya pesawat jatuh itu dan sudah memerintahkan untuk segera melakukan pengecekan," ujar Kapolres Lebak Letkol Pol. Drs. Neddy Yuriadi ketika dikonfirmasikan adanya laporan ini. Selain menerjunkan anggotanya, Kapolres juga telah meminta bantuan para petugas dari Satpol Air dan pihak Koramil setempat, untuk melakukan pengecekan dan pencarian.

Ketika Ilmuwan Menerima UFO

Ummat Online 04.IV.1998
Rubrik: Iptek
Setelah lebih dari setengah abad proyek UFO dianaktirikan, ilmuwan kini mulai meliriknya.

"Kebenaran masih berada di luar sana," tulis sebuah banner besar yang dibuat sekelompok pemerhati fenomena UFO di AS baru-baru ini. Memang, Juli tahun ini adalah perayaan "hari UFO" ke-51. Di bulan ini, 51 tahun silam sebuah pesawat angkasa jatuh di Roswel, New Mexico, AS. Pesawat yang kemudian ditemukan militer AS itu diyakini banyak orang sebagai bukti terkuat tentang keberadaan UFO. Kendati perayaan ke-51 hampir sama meriahnya dengan perayaan setengah abad tahun lalu, fenomena UFO sesungguhnya tak pernah dilirik kaum ilmuwan. Mereka menganggap proyek tersebut lebih sebagai kegiatan paranormal ketimbang aktivitas ilmiah.

KM Lintas Samudera ditabrak UFO atau Monster Laut?

Laut2 kita di Kawasan Indonesia Timur kelihatannya masih menyimpan banyak misteri. Saya pernah membaca di Intisari pengakuan dari seorang kapten kapal Pelni yang melayari sekitar (kalo tidak salah/kts) Laut Banda tahun 1974 pada malam hari. Dia mengaku melihat dua onggokan seperti pulau di jalur pelayarannya, padahal perasaannya hari2 lain juga lewat di sana tetapi tidak ada pulau satupun. Yang lebih aneh, dua 'pulau' itu seperti bergerak2/berdenyut2. Sang kapten ingin untuk mendekati 'pulau' itu, tapi kemudian dia mengurungkan niatnya untuk menghindari 'collision', kemudian menghindar ke arah kanan dari jalur aslinya. Mungkinkah ini gurita raksasa?
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...